Hakekat manusia


Hakekat manusia

Prof. Tri Joko

Hakikat manusia
Manusia sebagai mahluk individu, social, susila, dan religius. Dari semuanya itu manusia sebagai homo educandum.  Dalam mata kuliah ini, akan membahas di atas. Tidak usah jauh-jauh.

Mahluk individu; manusia itu unik. Begitu banyak manusia tetapi berbeda. Hal ini dapat dilihat akan kemauan, ketahanan, kepuasaan, kekuasaan, pendidikan, kesenangan, perjuangan, dan lain-lain dimana itu tidak ada yang sama.
Dalam ranah individu, manusia bebas tanpa batas. Tetapi manusia dalam ranah social, manusia penuh dengan batasan. Kapan kita menjadi manusia sebagai mahluk individu dan kapan menjadi mahluk social? Menurut saya, manusia sebagai mahluk individu, jangan gunakan alasan bahwa manusia sebagai mahluk social.

Sebagai mahluk social yaitu manusia yang menciptakan aturan dan menjalankan kesepakatan bersama itu. Mahluk social itu tidak bisa hidup tanpa manusia lainnya (zoon politicon). Manusia selalu ingin berinteraksi dengan manusia lainnya. 
Manusia sebagai mahluk social, selalu peka dengan lingkungan dan apa yang ada di sekitarnya. Jadi manusia cenderung suka menolong, cepat tergugah (simpatik), humanis, familier, dan sikap humanitas manusia lainnya.

Mahluk susila, dimana fitrah manusia itu tidak mau menyimpang. Tetapi pada saat memiliki kesempatan dan berani menyimpang, maka terjadilah penyimpangan. Orang selingkuh tidak memandang kaya dan miskin, tetapi kerena berani.

Manusia sebagai mahluk religius, yaitu semua orang pasti mengakui ada kekuatan di atas manusia yang luar biasa, yaitu Tuhan.

Homo educandum Manusia itu bisa di didik dan mendidik.

Untuk itu dalam menerapkan di bidang pendidikan, kamu hati-hati. Karena manusia memiliki dimensi yang berbeda-beda.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Hakekat manusia"

Post a Comment