Pendidikan yang Bijaksana


Ideologi
  • ideologi melibatkan keyakinan
  • ideologi melibatkan emosi (dukungan cinta dan loyalitas)

dalam prakteknya, ideologi terdapat dua pendekatan, yaitu persuasif dan represif.
Persuasuf yaitu menggugah rasa, disadarke, dibujuk halus, kalo lupa ya di ilingke. Pelaksanaannya dapat di lembaga formal, seminar. ideologi tidak boleh dikritisi. ideologi pancasila harus di patuhi akan kebenaran dan kebaikannya. Jika ada yang menentang, dilakukan langkah represif, yaitu penekanan dengan cara kasar.

Hatta pernah memberi ingat kepada sukarno tenteng PKI. Pki yang dirangkul lagi. Ternyata sukarno gak mau. Yang terjadi pki ikut pemilu 4 besar. Kemudian hatta mundur. Hati-hati penyakit lama akan muncul lagi. Setiap ceramah dimana-mana, selalu memperingatkan sukarno. Namun sukarno tidak nggubris.

Pada saat pki di rangkul, pki mendukung penuh. Tahun 1959 tercipta demokrasi terpiimpin. Pki juga mendukung penuh. Semua bersumber dari sukarno. Di dalam negeri tidak ada musuhnya, di luar negeri sukarno menentang barat/ anti barat. Tahun 1965, terbukti pki menjadi batu pementahan.

Ideologi kuatnya sejauh apa?
Tergantung orangnya.
Elemen apa saja yang mendukung (loyalitas)? Diantaranya; pemerintah, legislatif, yudikatif, tni/polri, dan rakyat.
Kenapa macet: ada tiga golongan. Golongan nasionalis pendukung pancasila. Golongan islam yang ingin mengganti pancasila. Golongan sosialis. Sidang selama 3 tahun lebih tidak ada hasilnya. Kemudian bung karno berbincang dengan nasution (panglima perang). Usul di dukung nasution yaitu membubarkan badan konstituante melalui dekruit, dengan kembali pada UUD 1945. semua anggota yang berani berontak, berhadapan dengan angkatan darat. Tetapi pada gus dur tidak ada yagn dukung. Karena dekrit dus dur mempertahankan kekuasaan. Sukarno dekritnya mempertahankan pancasila. jaman suharto, pernah ingin mengeluarkan dekrit. Namun tidan di setujui TNI. Taetapi di Iran dan Filiphina, dekrit yang di dukung rakyat ternyata dapat melawan angkatan senjata. Jaman orde baru, TNI netral.

Tahun 2000, sidang mpr. Untuk kembali pada piagam jakarta. Yang dukung hanya PK, PPP, dan PBB (partai bulan bintang). Hanya 20%. yang lainnya menolak. Sehingga tidak jadi.

Agama juga demikian. Agama juga punya pendudukungnya. Sehingga agama bermuatan ideologis dan politis.

Yang dicari dalam dunia pendidikan yaitu kebenaran substansial. Yang dicari adalah empirik rasional. Namun kadang-kadang pendidikan juga menyangkut akan keyakinan (irasional). Selian cerdas intelektual, juga cerdas moral, cerdas spiritual. Cerdas moral untuk anak agar berbuat baik.

Sikap dan perilaku dipengaruhi oleh aksidensia (relasi). Contoh nilai jelek yang diubah menjadi baik, karena penilai memiliki relasi pada yang dinilai.

Pendidikan itu mengikuti logika linier. Tetapi kadang-kadang tidak seperti itu. Faktor apa yang mempengaruhi itu? Contoh: ken arok, sunan kali jogo. Karena faktor aksidensia.

Menurut socrats, kebenaran sejati/ kebenaran substansial dapat dicapai dengan cara dialog/ diskusi. Dengan dialog akan mendapatkan pengetahuan luas. Dengan pengetahuan yang luas, maka seseoarang akan menjadi bijaksana.
Kebenaran sejati itu ontologi
dialog itu epistemologi (metode)
bijaksana itu aksiologi

Untuk mengasah kecerdasan seseorang (moral, spiritual, dan intelektual) dapat dilakukan di masyarakat, kerluaga, dan sekolah.


Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Pendidikan yang Bijaksana"

Post a Comment