Suasana Seminar Nasional Penguatan Kelembagaan (Doc. Ika Sosant, 2016) |
Pada
tren saat ini, tiap-tiap sekolah cenderung membutuhkan guru profesional. Guru
profesional yang diharapkan adalah guru yang memiliki kompetensi penguasaan
materi mata pelajaran yang diajarkan dan memiliki ragam kompetensi pedadogik
yang menyenangkan. Dengan dua kompetensi yang dimiliki guru tersebut, pihak sekolah
yakin akan berhasil mendongkrak prestasi siswa yang handal. Dengan tren
permintaan guru profesional saat ini dan masa depan, tentu lembaga pencetak
tenaga kependidikan tidak boleh tinggal diam. Maka dari itu hal yang harus
dilakukan adalah rekayasa penguatan tiap-tiap program studi yang ditawarkan.
Menanggapi
tren kebutuhan guru profesional pada masa kini dan masa depan nanti, jurusan
Sosant Unnes yang memiliki prodi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi harus
memperhatikan dua hal. Pertama, proses perkuliahan harus didampingi oleh para
pakar. Kedua, tiap-tiap lulusan harus diuji dan teruji kompetensinya dalam hal
pengajaran.
Proses
perkuliahan para calon guru Sosant yang didampingi para pakar (dosen
berkualitas), tentu akan melahirkan lulusan yang mapan. Sebaliknya, lulusan
tidak akan berkualitas jika para dosen tidak memiliki kepakaran dalam mata
kuliah yang diajarkan. Untuk bagian ini, kita percaya bahwa jurusan Sosant
adalah jurusan yang telah cukup memiliki para pakar dalam proses perkuliahan.
Kita juga yakin jurusan Sosant senantiasa menjaga dan meningkatkan kapasitas
dan kapabilitas kepakaran para dosen yang mengajar di jurusan.
Begitupun
dengan kualitas lulusan yang dilahirkan. Tidak diragukan lagi, jurusan Sosant
adalah jurusan yang cukup menarik diperhatikan karena para lulusannya cukup
banyak terserap di lembaga pendidikan . Karena lahirnya jurusan ini adalah
jawaban dari permintaan guru Sosant yang cukup tinggi, namun di sisi lain
terjadi kelangkaan sarjana pendidikan yang berlatar belakang keilmuan yang
sama. Dengan itu menjadi alumni jurusan Sosant, tentu patut berbangga hati.
Namun demi terjaganya kualitas lulusan, sebagai alumni kita harus tetap memberi
kritik dan masukan yang sifatnya membangun kepada jurusan.
Perihal
menjaga dan meningkatkan kualitas dosen yang kapasitasnya adalah para pakar,
hal itu merupakan ruang kreatifitas pihak jurusan. Adapun pada tulisan ini hanya
memfokuskan pada bagian yang kedua, yaitu memberi masukan program agar
tiap-tiap lulusan memiliki kompetensi menjadi calon pengajar yang handal.
Berikut
ini merupakan harapan program yang kemungkinan dapat diterapkan dalam rangka
menjaga dan meningkatkan kualitas mahasiswa dan lulusan prodi di jurusan
sosant. Terdapat lima harapan program yang hendak ditawarkan. Lima harapan
pragram tersebut di antaranya: Program KKN Membangun Desa; Program Wisata
Edukasi Laboratorium Penelitian Sosial; Program Produksi Buku Ajar; Program
Penerbitan Karya Guru; dan Program Penguatan Kerjasama kepada Pihak Luar. Lima
program di atas tentu perlu dikritisi ulang sebelum diimplementasikan.
Pertama, Program
KKN Membangun Desa.
Sudah saatnya Jurusan Sosiologi & Antropologi Unnes menawarkan program KKN (Kuliah
Kerja Nyata) para mahasiswa dalam penyiapan data pembangunan desa. Harapan
program ini berangkat dari minimnya data pendukung untuk membangun desa.
Terlebih pada saat ini pemerintah sedang menggulirkan dana desa yang cukup
besar untuk pembangunan. Dengan support
data pembangunan desa, diharapkan pihak desa mampu merencanakan pembangunan
desa dengan baik.
Harapan
program KKN mahasiswa Sosant membangun desa tentu bukanlah tanpa dasar. Program
KKN sebagai pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, sudah saatnya disinergikan
dengan relefansi kurikulum prodi Sosant di lapangan, khususnya mata kuliah
Sosiologi Pembangunan dan Antropologi Pembangunan. Pihak jurusan sebisa mungkin
membuat instrumen pendukung program penyiapan data pembangunan desa yang
disinergikan dengan kapasitas dan kapabilitas para mahasiswa yang akan
melangsugkan program KKN tersebut.
Beberapa
program KKN yang perlu digulirkan dalam penyiapan data pembangunan desa di
antaranya: Kajian Etnografi Desa, Produksi Film Dokumenter Desa, Pembaruan Peta
Potensi Desa, Website Desa, Pembuatan
Buku Profil Desa, Promo Produk Unggulan Desa, Promo Desa Wisata, dan Mendirikan
Komunitas-komunitas Pendukung, misalnya Komunitas Baca, Komunitas Pelestari
Tradisi, hingga Komunitas Pelestari Alam Desa Adat. Dengan didukung ketersediaan
data pembangunan desa di atas, terlebih hasil data yang ada bernuansa ideal, indepent, dan terbarukan, maka data-data
tersebut akan dapat dipergunakan oleh
pihak desa dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka membangun desa yang
mandiri dan berdaulat.
Kedua, Program
Wisata Edukasi Laboratorium Penelitian Sosial untuk Siswa. Program wisata
edukasi ini merupakan rekayasa teknologi informasi dan komunikasi yang
terkendali dalam ruangan, yang menyuguhkan teknik penelitian sosial bagi siswa
SMA dan sederajat. Laboratorium penelitian sosial untuk siswa ini merupakan
rangkaian ruangan yang terintegrasi--yang di dalamnya memuat teknik penelitian
sosial sederhana. Ruang laboratorium sebisa mungkin didesain sedemikian rupa
dengan nuansa wisata.
Latar
belakang harapan program wisata edukasi ini adalah tentang minimnya pemahaman
siswa dalam menyusun perencanaan penelitian sosial. Pada umumya para siswa juga
belum memiliki kompetensi dalam melakukan penelitian sosial walaupun sifatnya
sederhana.
Secara
teknis, ruang laboratirum sosial ini setidaknya memiliki lima ruangan yang
saling terintegrasi. Lima ruangan tersebut di antaranya: Ruang Mengenal
Penelitian Sosial, Ruang Belantara Masalah Sosial, Ruang Digitalisasi
Perencanaan Penelitian Sosial, serta Ruang Pusat Oleh-oleh Edukasi.
Ruang
Mengenal Penelitian Sosial menekankan pada filosofi ilmu pengetahuan sosial,
urgensi penelitian sosial, dan tanggung jawab siswa IPS. Dalam ruangan inilah
para siswa akan mendapatkan beragam informasi holistik tentang paradigma
ilmu-ilmu sosial. Dalam ruangan ini pula siswa akan mendapatkan latar belakang
mengapa yang bersangkutan perlu memiliki kompetensi merencanakan penelitian.
Dan juga dalam ruangan ini para siswa mendapatkan informasi perihal peranan
siswa di era kekinian melalui penelitian dan hasil penelitian untuk sumbangsih
membangun negeri yang mapan.
Ruang
belantara masalah sosial merupakan display
dari masalah sosial terdahulu, masa kini, hingga masalah-masalah sosial yang
akan muncul di kemudian hari. Ragam display
masalah sosial dapat meliputi beragam bidang. Mulai dari Masalah Sosial Bidang
Tanah, Air, Udara, Bahasa, Tradisi, Seni, Religi, Fashion, Pendidikan, teknologi, Mata Pencaharian, Iklim,
Peternakan, Pertanian, Kelautan, Transportasi, Komunikasi, Uang, dan lain
sebagainya. Display dari beragam
bahan tersebut dapat ditunjang dari karya mahasiswa dan dosen jurusan Sosant
sendiri. Adapun bentuk display dapat
dalam bentuk Film Dokumenter, Galeri Foto, Audio, Kliping, X-banner, Majalah, Jurnal, dan lain-lain.
Ruang
digitalisasi perencanaan penelitian sosial merupakan ruang pintar yang di dalamnya
terdapat beragam alat digital yang diperuntukkan melayani para siswa untuk
merencanakan penelitian sosial. Digitalisasi perencanaan penelitian sosial di dalamnya
memuat pangkal data siswa dan tombol peminatan penelitian sosial. Pangkal data
siswa diperuntukkan untuk menyimpan data asal sekolah siswa serta sekaligus
menghubungkan beragam masalah-masalah sosial terkini di daerah tempat tinggal
siswa berada. Selanjutnya tombol peminatan penelitian sosial memuat tentang
beragam tombol digital yang didesain sedemikian rupa menyerupai langkah-langkah
penyusunan rencana penelitian sosial yang sifatya sederhana. Tombol pintar
secara sistematis dapat memuat tentang pilihan tema Penelitian, Pilihan Masalah,
Lokasi Penelitian, Tujuan dan Manfaat, Kajian Teori dan Telaah Pustaka,
Instrumen Penelitian, Sumber Data yang digunakan, Teknik Pengumpulan Data yang
Dipilih, hingga Pendekatan Analisis yang Digunakan. Ruang Digitalisasi
Perencanaan Penelitian Sosial perlu disiapkan sedemikian rupa dengan
memanfaatkan aplikasi program komputerisasi terkini yang sifatnya sangat peka
dan pintar dalam hal membantu siswa saat merancang penelitian sosial.
Ruang
paket souvenir penelitian sosial
merupakan ruang visualisasi dan printout
dari digitalisasi perencanaan penelitian sosial sebelumnya. Pada ruang inilah,
pihak jurusan dapat melakukan transaksi jasa kepada para siswa. Beragam jasa
yang dapat dipertukarkan kepada siswa di antaranya: Printout Rencana Penelitian Sosial, CD/DVD Bahan Pendukung
Penelitian, Stiker Penelitian, Kaos Penelitian Sosial, Tas Penelitian Sosial, ID card Penelitian Sosial, Booknote Penelitian Sosial, hingga
Sertifikat Pelatihan Perencanaan Penelitian Sosial Berbasis Wisata Edukasi
melalui Laboratorium Penelitian Sosial jurusan Sosant, Unnes. Di sinilah para
siswa akan mendapatkan produk belajar penelitian sosial sembari wisata edukasi
yang menyenangkan.
Selanjutnya
adalah ruang pusat oleh-oleh wisata edukasi. Ruangan ini dapat didesain
sedemikian rupa dengan nuansa wisata. Keadaan yang nyaman dan menyenangkan
menjadi penting dihadirkan di ruangan ini. Beragam produk jurusan Sosant dan
beragam produk luar yang relevan dapat ditawarkan di ruangan ini. Beragam produk
mulai dari Kuliner Sosial, Replika Sosial budaya dan Adat Nusantara, hingga
Minuman Segar, dari semua contoh tersebut dapat ditawarkan. Pada ruangan ini
juga dapat dilengkapi dengan Toko Buku SMA, Info Perguruan Tinggi, Jasa
Bimbingan Penelitian dan Masuk Perguruan Tinggi, Bursa Kerja, serta Fasilitas
Permainan Tradisional hingga Fasilitas Beribadah.
Jika
suatu ketika program ini dapat terealisasi, Program Wisata Edukasi Penelitian Sosial
ini dapat diintegrasikan dengan program jurusan Sosant yang sudah mapan, di
antaranya program Olimpiade Sosiologi SMA se-Indonesia bahkan hingga olimpiade
guru sosiologi se-Indonesia.
Ketiga, Program
Produksi Bahan Ajar Saat Kuliah. Harapan adanya program ini berangkat
dari pengamalan para alumni saat pertama kali mengajar mata pelajaran
sosiologi. Singkat cerita, mereka pada umumnya terasa kurang memiliki referensi
bahan ajar. Apalagi bahan ajar saat kuliah yang didapatkan tidak serta merta
dapat digunakan para siswa. Beragam materi kuliah yang didapatkan mau tidak mau
harus diracik ulang guna keperluan pembelajaran siswa di kelas. Untuk itu tugas
mahasiswa Sosant saat kuliah jangan terkesan hanya sebatas untuk lulus saja.
Sudah saatnya pihak jurusan merancang sedemikian rupa untuk menyiapkan calon
guru Sosant agar siap mengajar dengan kompenten dan kapabalitas yang memadai.
Program
produksi bahan ajar yang dapat disiapkan sebisa mungkin diintegrasikan dengan
silabus sosiologi sesuai tingkat kelas dan penjurusannya. Adapun tematik bahan
ajar yang dapat diproduksi (dicetak) di antaranya materi tentang: Interaksi
Sosial, Norma Sosial, Tindakan Sosial, Diferensiasi Sosial, Stratifikasi Sosial,
Mobilitas Sosial, Kelompok Sosial, Masyarakat Multikultural, Lembaga Sosial,
Gender dan Pembangunan, hingga Teknik Penelitian Sosial.
Bahan
ajar yang telah tercetak di atas, dapat diuji-cobakan pada saat mahasiswa Sosant
melangsungkan program PPL (Praktik Pengalaman Lapangan). Usai pelaksanaan
program PPL, bahan ajar tersebut dapat difinalisasi sedemikian rupa hingga
layak menjadi bahan ajar untuk para siswa SMA dan sederajat. Tindak lanjut dari
program ini juga dapat mendorong munculnya para penulis buku teks sosiologi
yang masih langka.
Keempat, Program
Penerbitan Karya Guru.
Harapan program ini pun berangkat dari pengalaman Penulis dan teman-teman guru sosiologi
dan juga antropologi sejawat. Suatu ketika saya menulis sebuah artikel hasil
penelitian. Singkat cerita, tulisan tersebut Penulis kirim ke Jurnal Komunitas,
yang saat itu kebetulan dimuat. Namun ketika Penulis bertemu dengan guru
sosiologi yang lain, ternyata menulis artikel penelitian hingga dimuat di
Jurnal Komunitas bukanlah mudah. Terlebih saat ini Jurnal Komunitas menjadi
jurnal yang memiliki prestige
tersendiri yang diburu para penulis baik dalam maupun luar negeri.
Berangkat
dari kenyataan di atas, sudah saatnya jurusan mendorong para guru sosiologi
untuk tetap produktif dalam karya ilmiah, dengan cara pihak jurusan
memfasilitasi layanan penerbitan produk karya ilmiah guru. Fasilitasi layanan
penerbitan yang dimaksud adalah pihak jurusan Sosant mendirikan lembaga
penerbitan. Lembaga penerbitan yang ada diharapkan mampu melayani guru Sosant
untuk menerbitkan karya-karyanya.
Beberapa
karya guru yang dapat difasitasi pihak jurusan Sosant di antaranya: Penerbitan Jurnal Khusus Hasil Penelitian
Skripsi, Penerbitan Bahan Ajar, Penerbitan Junal Penelitian Tindakan Kelas
(PTK), Penerbitan Jurnal Gagasan Pembelajaran Inovatif, Penerbitan Media
Pembelajaran Inspiratif, Penerbitan Lembar Kerja Guru dan Siswa, termasuk juga
karya-karya para siswa IPS yang menarik. Melalui produk penerbitan inilah,
komunikasi keilmuan dan pembelajaran serta pengajaran dapat terjalin dengan
baik.
Kelima, Program
Kerjasama.
Program kerjasama yang dimaksud adalah program tindak lanjut saat mahasiswa Sosant
lulus kuliah. Gagasan program kerjasama ini berangkat pula dari pengalaman di lapangan
bahwa tidak semua mahasiswa Sosant yang lulus langsung dapat pekerjaan. Menanti
dan menanti panggilan dari surat lamaran adalah masa-masa liminal yang tidak
jelas dan membosankan. Bahkan studi lanjut pascasarjana dilakukan dalam rangka
menutupi pengangguran semu ini. Untuk itu, pihak jurusan Sosant diharapkan selalu
membangun kerjasama kepada pihak manapun dalam rangka mempromosikan para
lulusannya yang siap kerja di lapangan, termasuk kerjasama studi lanjut di kemudian
hari. Bagi kami para alumni, pendampingan dan informasi lapangan pekerjaan yang
semakin kompetitif saat ini, sangat kami butuhkan. Walaupun lagi-lagi, Tuhanlah
yang menentukan.
Pamotan, 16 Juli 2016
* Disampaikan
dalam Seminar Nasional “Kontribusi Alumni untuk Penguatan Kelembagaan Prodi
Pendidikan Sosiologi dan Antropologi FIS Unnes, Minggu 17 Juli 2016.
** Penulis
adalah alumni mahasiswa Prodi Sosiologi & Antropologi, angkatan 2002. Saat
ini mengajar di SMA Negeri 1 Pamotan, Rembang. Saat ini juga aktif menjadi tim
instruktur kurikulum 2013 untuk guru sasaran sosiologi Provinsi Jawa Tengah.
Belum ada tanggapan untuk "Program Harapan untuk Penguatan Prodi Sosant*"
Post a Comment